Selama masa penjajahan Belanda di Indonesia, Sekolah Ambon menjadi pusat pendidikan yang penting bagi masyarakat Ambon. Sekolah ini didirikan oleh pemerintah Belanda dengan tujuan untuk mendidik anak-anak Ambon agar dapat menjadi tenaga kerja yang siap untuk bekerja di berbagai sektor.
Kurikulum yang diajarkan di Sekolah Ambon didasarkan pada sistem pendidikan Belanda. Mata pelajaran yang diajarkan meliputi bahasa Belanda, agama, dan ilmu pengetahuan alam. Bahasa Belanda diajarkan agar anak-anak Ambon dapat berkomunikasi dengan baik dengan pemerintah kolonial Belanda. Agama juga menjadi bagian penting dari kurikulum, dengan tujuan untuk mengajarkan nilai-nilai agama Kristen kepada siswa.
Selain itu, Sekolah Ambon juga memberikan pelatihan keterampilan praktis kepada siswa. Mereka diajarkan keterampilan pertanian dan kerajinan tangan, yang merupakan keahlian yang dibutuhkan untuk mencari pekerjaan di masa depan. Dengan demikian, Sekolah Ambon tidak hanya memberikan pendidikan akademis, tetapi juga mempersiapkan siswa untuk kehidupan di masyarakat.
Sekolah Ambon menjadi pusat pendidikan yang penting bagi masyarakat Ambon karena memberikan kesempatan kepada anak-anak Ambon untuk mendapatkan pendidikan yang berkualitas. Melalui pendidikan di Sekolah Ambon, generasi muda Ambon dapat memperoleh pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan untuk memajukan diri dan komunitas mereka.
Dalam konteks pendidikan di masa penjajahan Belanda, Sekolah Ambon memainkan peran yang signifikan dalam membentuk generasi muda Ambon. Kurikulum yang diajarkan di sekolah ini, yang didasarkan pada sistem pendidikan Belanda, memberikan landasan pendidikan yang kokoh bagi anak-anak Ambon. Dengan demikian, Sekolah Ambon dapat dianggap sebagai pusat pendidikan yang penting bagi masyarakat Ambon pada masa penjajahan Belanda.
Referensi:
1. Hidayat, R. (2015). Sejarah Pendidikan Nasional. Jakarta: RajaGrafindo Persada.
2. Kusumawati, A. (2017). Pendidikan di Indonesia: Dari Masa ke Masa. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.